Rapat koordinas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 kembali diselenggarakan pada hari Jumat (3 April 2020) di aula Dinas Pariwisata. Rapat diadakan dengan protokoler sesuai anjuran pemerintah dengan menjaga jarak antar peserta rapat. Peserta rapat merupakan anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bidang ekonomi yang terdiri dari Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindustrian, Kepala Dinas Perdagangan, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan, Kepala Dinas PU&PKP, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepala Dinas Perhubungan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Kepala Bulog perwakilan Bantul, yang dihadiri Kepala Bulog Kanwil DIY dan diketuai oleh Kepala Dinas Pariwisata.
Rapat yang kedua ini mengkoordinasikan data-data yang diperlukan khususnya menyangkut perekonomian masarakat terdampak wabah Covid-19. Pendataan UMKM di tingkat propinsi sepakat menggunakan Sistem Informasi pemBinAan Koperasi Usaha mikro dan keciL “SIBAKUL”. Data yang sudah ada ditiap OPD dilakukan update terus menerus dan dilaporkan.
OPD bisa mengusulkan kegiatan baru bersifat strategis sebagai tanggap darurat covid 19 atau dalam pemulihan ekonomi masyarakat baik untuk diusulkan melalui Dana Tak Terduga / DTT maupun nantinya dalam perubahan APBD.
Konsep padat karya bagi UMKM bisa difokuskan untuk menjahit masker dan hasilnya dapat diberikan kepada masyarakat. Untuk kegiatan padat karya infrastruktur akan diprioritaskan untuk pekerja korban PHK/Putus Kontrak/yang Dirumahkan.
Perlunya Program RESKILLING korban PHK/Putus Kontrak dan pekerja yang dirumahkan. Di sektor permodalan Bank BPD DIY Cabang Bantul siap dengan KUR (Sudah MOU dengan DisNakertrans).
Selanjutnya perlu dilakukan koordinasi dengan OPD lain baik yang mengampu dampak PHK/Putus Kontrak yang sudah tidak tercover jaminan kesehatan (Dinas Sosial) dan OPD lain yang mengampu tenaga kerja nonformal (pelaku seni, pedagang pasar desa, pedagang sekitaran tempat pendidikan, kru angkutan dan lainnya.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 bertugas menganalisis kebutuhan belanja masyarakat dalam upaya antisipasi ketersediaan barang kebutuhan pokok dan mengawasi/mengendalikan distribusi dari produsen, agen atau gudang ke pasar/penjual ecer. Mengupayakan pengembangan pasar online dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat luas bahkan sekiranya memungkinkan membuat pasar digital tanggap covid 19 sebagai upaya memenuhi kebutuhan.