Berita

Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Wisata Outbound

Selasa Wage, 22 Juni 2021 08:11 WIB 865

foto

Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul mengadakan Pelatihan dan Sertifikasi Pemandu Wisata Outbound dalam rangka kegiatan Pengembangan SDM dan Kelembagaan Pariwisata di Kabupaten Bantul. Peserta Pelatihan sebanyak 30 orang dari berbagai Desa Wisata di Kabupaten Bantul yang sudah mengelola wisata Outbound. Pelatihan berlangsung selama 4 hari dengan narasumber dari Asosiasi Experiental Learning Indonesia (AELI) cabang Yogyakarta, yaitu asosiasi pemandu wisata outbound yang beranggotakan instruktur outbound bersertifikat.  Pelaksanaan pelatihan dan sertifikasi berlangsung mulai tanggal 14 hingga 16 Juni 2021,  berlangsung di Hotel Ros In, Bantul, kemudian praktek lapangan pada hari keempat tanggal 17 Juni 2021 di Puncak Becici, Muntuk, Dlingo, Bantul.

Pembukaan Pelatihan dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pengembangan Kapasitas dan Ekonomi Kreatif Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul Antoni Hutagaol, ST, MT., sekaligus menandai dimulainya Pelatihan di lokasi Outbound area di Puncak Becici.

Dalam pelatihan ini ada tiga kompetensi yang harus dimiliki pemandu wisata. Ketiga hal ini adalah Skill (keahlian), Knowledge (pengetahuan), dan Attitude (sikap), disingkat menjadi SKA. Tapi dalam proses uji kompetensi nantinya, kompetensi pemandu wisata dibagi menjadi tiga poin besar. Yakni kompetensi umum, inti, dan pendukung.

Kompetensi umum terdiri dari bekerja sama dengan mitra kerja dan wisatawan; bekerja dalam lingkungan sosial yang berbeda; mengikuti prosedur kesehatan, keselamatan, dan keamanan di tempat kerja; menangani situasi konflik; dan mengembangkan dan memutakhirkan pengetahuan pariwisata tentang tempat kepemanduan outbound populer yang dikunjungi wisatawan.

Sementara kompetensi inti terdiri dari merencanakan program kegiatan rekreasi; merencanakan program kegiatan pembelajaran; mengatur sumber daya untuk program; melaksanakan pemanduan kegiatan rekreasi; melaksanakan program kegiatan pembelajaran; memandu kegiatan tali rendah dan tali tinggi; menganalisis risiko dalam kegiatan; serta menolong korban.

Yang terakhir, kompetensi pendukung meliputi; berkomunikasi melalui telepon; melakukan prosedur administrasi; mencari dan mendapatkan data komputer; membuat dokumen dalam komputer; serta berkomunikasi secara lisan dalam Bahasa Inggris pada tingkat operasional dasar.

Uji kompetensinya bertingkat mulai dari fasilitator experiental learning (fasel) muda, madya, dan utama.
Peserta mengikuti uji kompetensi ini dengan penuh semangat, terbukti pelaksanaan ujian dimulai dari pagi hingga malam hari semua mengikuti. Dari 30 peserta, hanya 2 orang yang belum memenuhi kompetensi dan 28 dinyatakan kompeten sesuai dengan level yang diikutinya.


IKM

Survey Indek Kepuasan Masyarakat : Klik Disini

 

Media Sosial

 

Pengunjung
  • Pengunjung: 3667305
  • Online: 1
  • Hari ini: 270