Labuhan Parangkusumo kembali diselenggarakan pada Minggu, 14 Maret 2021. Acara ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Tingalan Jumenengan Dalem yang diselenggarakan untuk memperingati 33 tahun bertahta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Labuhan merupakan sarana syukur kepada Allah SWT dengan harapan Allah akan memberikan aura positif, terlebih saat ini dalam kondisi pandemic Covid19. Melalui labuhan ini, Kraton Ngayogyakarta berharap Tuhan akan memberikan rahmat dan hidayah-Nya untuk keselamatan dan untuk kesejahteraan Ngarso Dalem Keraton Ndalem dan juga masyarakat.
Prosesi dimulai pukul 09.00 WIB diawali dengan upacara serah terima pun dilaksanakan oleh pihak Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat kepada juru Kunci Cepuri Kretek. Ubo rampe yang diserahkan dibawa oleh abdi dalem keraton yang mengenakan pakaian pranakan Jawa tiba di Joglo Kapanewonan Kretek. Pada pukul 10.00 WIB, rombongan kemudian berangkat menuju ke situs Cepuri, yang berada di Kompleks Pantai Parangkusumo. Di kompleks Cepuri, prosesi meneliti kembali ubo rampe dilaksanakan sebelum akhirnya dikemas dalam tempat tempat anyaman bambu kasar.
Tradisi Labuhan oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dilaksanakan dengan melabuhkan sejumlah ubo rampe di Pantai Parangkusumo. Prosesnya namanya Pasrah Tinampi Ubo Rampe Labuhan. isinya antara lain Ageman dalem, Nyamping itu jarik, ada Layon Sekar, ada Pengajeng, ada Pathetan Rikmo lan Kenaka Dalem dan perlengkapan lainnya.
Karena kondisi pandemi rangkaian prosesi dilaksanakan dengan pembatasan baik peserta dan tata cara pelaksanaan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Meski terdapat penyesuaian pada prosesi, makna dan esensi dari upacara tersebut tidaklah hilang. Upacara adat yang telah berjalan ratusan tahun lamanya, akan tetap berjalan sebagaimana mestinya walaupun dengan penyesuaian. Adanya kebijakan ini merupakan wujud konsistensi Keraton Yogyakarta melaksanakan tradisi dalam situasi apa pun.